Pembalap atau Motor yang Menentukan Kemenangan MotoGP?

Pembalap atau Motor yang Menentukan Kemenangan MotoGP?

Pembalap atau motor yang menentukan kemenangan motogp?

Mana yang lebih menentukan kemenangan pembalap atau motornya? Motor dalam hal ini adalah sebuah "paket pertama" yang disajikan oleh tim (insinyur) buat pembalapnya, berupa seonggok mesin dengan part lainnya.

Motor dan pembalap kita sebut sebagai "Paket Kedua" dimana adanya kecocokan atau bahkan skill pembalap yang menutupi 'sedikit' kekurangan motor. Dirangkum oleh saya dari ridertua.com (02/08/2019) Berikut ini Pembalap atau Motor yang Menentukan Kemenangan.


Sebenarnya banyak contoh yang membuktikan tema judul diatas. Namun agar tidak terlalu susah mengingatnya kita lihat kejadian dalam beberapa tahun belakangan ini. Mari kita simak baik-baik.

Marc Marquez 2015 Gagal Juara Dunia


Pada musim balap 2015, Honda meracik mesin dengan bagian crankshaft (Poros engkol) yang terlalu ringan pada RC213V.

Tujuan Honda adalah meningkatkan Top Speed. Akibatnya putaran mesin terlalu cepat, menyebabkan 'Wheelspin' (kondisi dimana roda belakang motor berputar lebih cepat dari semestinya).

Kondisi ini juga menyebabkan pembalap sering jatuh saat deselerasi kala memasuki tikungan.

Dengan poros engkol yang lebih baik, mungkin Marc Marquez akan memenangkan gelar dunia 2015. Paling tidak akan mengurangi banyak masalah saat itu.

Masalah Mesin Yamaha 2018


Yamaha berada dalam kondisi yang sama tahun 2018 (mungkin tahun sebelumnya juga). Mesin berputar terlalu cepat, menyebabkan masalah traksi dan akselerasi loyo.

Solusi teknis Yamaha berkutat pada 'utak atik' ECU (Elektronik) dan mengubah distribusi berat pada geometri sasis maupun setingan suspensi.

Bahkan dengan ubah gaya balap. Namun secara keseluruhan sulit untuk bersaing. Hasilnya Yamaha kalah dengan Ducati dan Honda.

Suzuki pada 2016 dan 2017 Bermasalah Dengan Mesin


Suzuki memiliki masalah yang sama pada musim balap 2016 dan 2017. Pada 2016 crankshaft (Poros engkol) sedikit terlalu ringan, menyebabkan spin roda di trek tertentu.

Tahun 2017 Suzuki membuat poros engkol yang lebih berat, sehingga motornya tidak stabil saat pengereman dan tidak mau menikung dengan cepat.

Bahkan pembalap agresif sekelas Iannone dibuat menyerah angkat tangan (dan kemudian angkat kaki, pindah tim Aprilia).

Kesimpulan


Paket pertama yaitu mesin memang menjadi faktor utama penentu kemenangan. Jika insinyur salah racik mesin dan sudah disegel, alamat 'suram prestasi' pembalapnya.

Sehebat apapun pembalap jika mesin bermasalah akan susah payah untuk menang. Marc Marquez? pengembangan motor disesuaikan dengan permintaan dan gaya balapnya plus karakter motor dan rider sama-sama agresif, jadi klop.

Hal ini sudah dibuktikan bahwa motor Honda hanya cocok buat Marquez. Cal Crutclow dan Lorenzo mengeluhkan kondisi ini, bahkan beberapa hari yang lalu Jorge sempat pesan motor khusus buat dia ke 'pabriknya' langsung.

Masukan pembalap? Jika insinyur kurang bisa menterjemahkan maksud ridernya dan mewujudkan nya dalam bentuk paket balap. Pembalap bisa apa?


Itulah Pembalap atau Motor yang menentukan kemenangan. Namun meski paket mesin memang menentukan, tapi akan lebih joss lagi jika paket keduanya (mesin dan pembalap) serasi.

Karena semua pembalap adalah bukan "orang biasa" kemampuan mereka diatas rata-rata. Tinggal bagaimana kedua faktor tadi menjadi satu bagian yang tak terpisahakan.

Referensi : https://ridertua.com/2019/06/13/3-bukti-pembalap-atau-motor-yang-menentukan-kemenangan

0 Comments

Posting Komentar