Salah satu kekhawatiran utama saat membeli barang bermerek, khususnya helm, adalah risiko mendapatkan produk palsu.
Helm bukan sekadar pelindung kepala, tetapi juga penunjang keselamatan dalam berkendara. Maka dari itu, penting untuk memastikan keasliannya sebelum membeli.
Sayangnya, produk helm palsu masih marak beredar di pasaran. Helm tiruan ini umumnya memiliki kualitas yang jauh di bawah standar, sehingga sangat berbahaya jika digunakan saat berkendara.
Kurangnya ketelitian saat membeli, terutama secara online atau melalui sistem COD (Cash on Delivery), bisa membuat konsumen menjadi korban penipuan.
Bagi kamu yang sudah pernah melakukan pengecekan keaslian helm saat membeli, itu langkah yang bagus.
Tapi masih banyak yang belum tahu apa saja indikator penting dalam membedakan helm asli dan palsu. Nah, berikut ini adalah panduan tentang cara cek keaslian helm secara praktis dan akurat:
1. Visor
Helm asli menggunakan visor atau kaca pelindung berbahan polycarbonate — material yang terkenal lentur, kuat, dan tahan benturan.
Visor seperti ini tidak mudah pecah dan memiliki kejernihan optik tinggi, menjaga pandangan tetap jelas saat berkendara.
Sebaliknya, helm palsu sering menggunakan bahan akrilik yang lebih murah. Meski sekilas tampak mirip, bahan ini mudah retak, lebih tipis, dan cenderung pecah saat terkena benturan kecil.
2. Nomor Seri Produk
Produsen helm asli selalu menyematkan nomor seri unik pada setiap unit produknya. Nomor ini menjadi identitas helm tersebut, dan bisa dicek keasliannya langsung ke situs resmi produsen atau melalui customer support.
Jika kamu menemukan beberapa helm dengan nomor seri yang identik di toko yang sama, maka kemungkinan besar helm tersebut adalah produk palsu (KW). Ini adalah salah satu tanda paling jelas dalam mengidentifikasi keaslian helm.
3. Kualitas Busa Interior
Busa dalam helm bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga berperan dalam menyerap energi benturan.
Helm asli biasanya menggunakan busa dengan kepadatan tinggi, terasa empuk namun tetap kokoh. Permukaannya halus, tidak mudah kempes, dan dilapisi kain berkualitas baik.
Helm palsu sering menggunakan busa tipis, kasar, dan cepat rusak. Dalam jangka pendek, helm seperti ini bisa menyebabkan rasa sakit di kepala, panas, dan tidak nyaman dipakai dalam waktu lama.
4. Kualitas Material Cangkang (Shell)
Helm asli dibuat dengan material plastik pilihan seperti ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) atau bahan komposit lain yang memiliki ketahanan tinggi terhadap benturan. Karakteristiknya terasa kokoh saat diketuk dan tidak berbunyi nyaring.
Helm palsu biasanya menggunakan bahan plastik murah yang mudah pecah, ringan secara tidak wajar, dan terdengar nyaring atau kopong saat diketuk. Shell-nya juga sering terlalu tipis atau justru terlalu tebal secara tidak proporsional.
5. Berat atau Massa Helm
Helm original dirancang dengan distribusi berat yang seimbang agar nyaman dipakai dalam jangka waktu lama. Biasanya beratnya berada di kisaran ideal antara 1.3 kg – 1.5 kg tergantung pada model dan bahan.
Sementara helm palsu sering terasa terlalu ringan (karena bahan tipis dan ringkih) atau justru berat berlebihan (karena isi tidak proporsional).
Keduanya menyebabkan ketidaknyamanan saat digunakan dan bisa mengganggu konsentrasi berkendara.
Membeli helm bukan hanya soal gaya atau harga, tapi soal keselamatan jiwa. Jangan tergiur dengan tampilan luar atau harga murah — pastikan kamu mendapatkan produk yang benar-benar melindungi.
0 Comments
Post a Comment