Jangan Asal Pilih Knalpot Racing, Ada Perhitungannya

Jangan Asal Pilih Knalpot Racing, Ada Perhitungannya

Jangan Asal Pilih Knalpot Racing, Ada Perhitungannya

Siapa yang penasaran, kenapa ada beberapa knalpot aftermarket atau racing yang kayanya las-lasannya itu banyak banget.


Contohnya kaya gambar di atas, ternyata itu bukan tanpa alasan loh, karena pada dasarnya untuk membuat knalpot racing ini ada rumusnya.

Jadi tidak sembarangan. Dari mengukur diameter, panjang header, bahkan sampai sudut tekukan headernya itu ada ituangannya. Nah, daripada penasaran langsung saja kita bahas.

Knalpot Aftermarket


Untuk motor harian yang diganti knalpotnya, belilah yang memang sudah didesign untuk peruntukannya.


Karena kalau asal main comot knalpot, terus dipaksa ke motor lain, yang ada cuman berisik doang, tenagannya tidak terlalu powerfull bahkan bisa ngemposs.

Kecuali motor kalian sudah diboreup yang memang wajib pakai knalpot racing untuk mendukung gas buangnya. Kalau memakai knalpot standar yang ada malah jebol nanti mesinnya.

Back to Content

Sudut Tekuk Header


Kita mulai dari sudut tekuk knalpot. Untuk tekukan knalpot sendiri itu ada 2 metode,

Crush Bent


Ini ditekukin dengan cara paksa, dan efeknya ada bagian yang kejepit atau rusak yang dapat membuat gas buang jadi kurang lancar.

Mandrel Bent


Ini teknik menekuk knalpot atau tube yang lebih bagus, perbedaannya bisa dilihat di gambar. Dengan teknik ini tidak ada bagian pipa yang tercekik, dengan begitu gas buang akan lebih lancar.

Nah, jadi kalau kalian mau beli knalpot racing, cek tuh tekukanya, kalau ada seperti bagian yang kejepit, itu bisa jadi performanya abal-abal.

Ada juga yang banyak banget las-lasannya, itu sebenarnya suatu teknik juga. Agar gas buang knalpot lebih lancar lagi.

Karena semakin sedikit tekukan semakin keluar tenaganya. Itulah mengapa di knalpot ada istilah Straight Pipe.

Back to Content

Rumus Panjang, dan Diameter Knalpot



Ada rumusnya untuk menentukan Panjang dan Diameter dari knalpot. Mau tau? Nih kami langsung saja baca contoh kasusnya.

Menentukan Panjang Knalpot


L = (850 x ET) / MAX RPM - 3

L = Panjang pipa knalpot dalam satuan inchi (1 inchi = 25,4mm)

ET = Exhaust Timing, waktu bukaan klep ex mulai membuka sebelum TMB.

MAX RPM = Keluaran tenaga dalam RPM yang diinginkan.

Menentukan Diameter Knalpot


D = sqrt (CC/ ((L + 3) x 25 )) x 2,1

sqrt = Akar

D = Diameter pipa yang diinginkan dalam satuan inchi (1 inchi = 25.4mm)

CC = Kapasitas silinder

L = Panjang knalpot dalam inchi

Contoh kasus, perhitungan untuk menentukan ukuran leher knalpot ideal Vario (bored up) 130cc dengan timing bukaan klep ex : 60 derajad sebelum TMB dan puncak tenaga yang diinginkan adalah 10.000 RPM.

Pertama tentukan panjang leher knalpot :

L = (850xET) / Max RPM - 3
L = (850x60) / 8.000 - 3
L = 51.000 / 7.997
L = 6,37 inchi

Back to Content


Gokil kan? Rumus ini ada di buku yang judulnya "Four Stroke Performance Tuning" penulisnya A. Graham Bell. Jadi kalau kalian mau ngulik motornya sendiri bisa nih beli bukunya.

Jadi sudah jelas ya, untuk knalpot ini jangan main asal comot, semua motor ada perhitungannya. Seperti contohnya penggunaan bensin yang cocok di bawah berikut.


Apalagi kalau mesin motor kalian memang sudah diutak atik, itu harus bikin knalpot sendiri yang bisa bikin tenaga mesin lebih keluar.

Intinya, dengan saluran gas buang yang pas, akan meringankan kerja mesin. Jadi kalian wajib riset dan ukur diameter, panjang, dan sudut dari pipa knalpot.

Menurut saya mending pakai yang standaran aja deh, daripada ditilang terus harus bayar denda bahkan harus motong knalpot sendiri.

Tapi balik ke pilihan masing-masing, lagian penindakan knalpot ini kaya musiman.

Referensi : instagram.com/ayotouring.id

0 Comments

Posting Komentar