Yamaha adalah salah satu produsen yang cukup terkenal di dunia dan Yamaha sendiri adalah produsen asal Jepang yang bisa dibilang cukup fenomenal sebenarnya.
Karena mau bagaimanapun, Yamaha adalah produsen yang sudah bersaing di kompetisi motor sport apapun, ada di WSBK dan MotoGP.
Walaupun di MotoGP saat ini Yamaha sedang mengalami kemunduran yang signifikan, namun Yamaha pernah mendominasi MotoGP dan hal tersebut bisa membuktikan kalau Yamaha adalah pabrikan yang cukup fenomenal.
Selain di kancah motor prototipenya, Yamaha sebenarnya juga memiliki jajaran motor jalan raya yang keren-keren.
Misalnya di motor besarnya ada Yamaha R1, Yamaha R6, Yamaha R9, R7, dan lainnya. Semua motornya keren-keren dan memiliki ciri khasnya masing-masing.
Namun bagaimana dengan motor kecilnya, khususnya di pasar Indonesia? Tentu saja motornya cukup fenomenal juga.
Dalam sejarahnya ada beberapa motor Yamaha yang fenomenal. Misalnya kayak Jupiter Z, Yamaha RX-King, RX-Z, Scorpio, dan yang lainnya.
Motor-motor tersebut fenomenal karena performa dan kawetannya.
Namun semakin ke sini, motor Yamaha sepertinya mengalami kemunduran yang bisa dibilang cukup disayangkan.
Dari kualitas dan lainnya tentu saja berkurang, hal ini bisa terjadi karena pabrikan mencoba ingin menekan kos produksi.
Di satu sisi kita bisa memaklumin karena ya kalau tidak begitu harga motor mau dijual di harga berapa. Iya kan?
Namun dari satu kualitas, motor Yamaha yang bisa dibilang cukup kursial dan hal ini sangat-sangat disayangkan, yaitu kelistrikan.
Motor Yamaha, tepatnya yang dari tahun 2017-an ke atas, biasanya akan selalu mengalami masalah kelistrikan.
Pertanyaannya, kenapa Yamaha selalu mengalami masalah kelistrikan?
Jadi yang kita tahu, salah satu penyebab utama kelistrikan bermasalah pada motor Yamaha adalah kualitas komponen yang terkadang tidak tahan lama.
Meskipun Yamaha memiliki reputasi baik, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa model mereka menggunakan komponen elektronik yang mudah aus atau rusak dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya kiprok, kiprok sering menjadi komponen yang rusak di motor Yamaha, kenapa hal ini bisa terjadi?
Jadi, kiprok bertugas mengatur aliran listrik dari alternator ke aki dan sistem lainnya.
Ketika kiprok rusak, aki bisa overcharge atau undercharge, yang akhirnya mempengaruhi semua sistem kelistrikan di motor dan biasanya, kiprok motor Yamaha, overheat.
Kemudian selain itu, faktor desain juga menjadi salah satu penyebab kelistrikan motor Yamaha jadi gampang rusak.
Beberapa model Yamaha dirancang dengan sistem kelistrikan yang cukup kompleks.
Meskipun inovatif, namun hal tersebut terkadang rentan terhadap gangguan.
Misalnya, kabel yang terlalu dekat dengan sumber panas seperti mesin dapat menyebabkan pelapisan kabel meleleh atau terkelupas.
Hal ini membuka kemungkinan terjadinya korsleting yang dapat mematikan seluruh sistem kelistrikan.
Beberapa motor yang sering mengalami kemasalah kelistrikan tentu saja ada Yamaha Aerox.
Ini nih yang paling ikonik, munculnya kode 12. Sebenarnya hal ini sepele sih, biasanya korsleting di spul, sensor tekanan udara rusak, kabel sensor longgar, ECU bermasalah atau busi rusak.
Kalau nggak segera ditanganin, ini bisa kemana-mana. Terparah ya ECU kena, atau bahkan speedometer bermasalah atau mati total.
Intinya masalah utama Aerox adalah kelistrikan yang disebabkan soket tidak kuat.
Kemudian selain Aerox, ada Yamaha NMAX. Yamaha NMAX sering mengalami kerusakan di kiprok.
Ya, kiprok emang bukan kelistrikan utama, tapi kiprok yang mengatur semua kelistrikan.
Jadinya ya, gara-gara kiprok yang rusak karena overheat, ini membuat aki rusak dan lainnya.
Kemudian selain itu ada Yamaha Lexi. Lexi sama seperti Aerox, sering keluar kode 12. Penyebabnya ya sama seperti Aerox, soket spulnya kebakar.
Selain kode 12, ada juga kode 37. kode ini merujuk pada ISC atau Idle Speed Control.
Selain itu ada Yamaha Mio M3. Yamaha Mio M3 juga mengalami kegagalan kelistrikan. Bahkan sampai ada yang mati total motornya karena kelistrikan.
Kemudian selain motor Matic, ada juga motor fairingnya. Seperti Yamaha R25.
Yamaha R25 juga mengalami masalah soket kiprok yang mudah gosong. Bahkan kiproknya juga terkenal lemah.
Kemudian Yamaha R15 ya juga sama, yaitu kiprok masalahnya.
Ya, intinya hampir semua motor Yamaha yang terbaru mengalami masalah kelistrikan. Ini sih cukup disayangkan sih, kenapa hal ini bisa terjadi.
Walaupun masalah ini terkadang sepele dan mudah untuk menyelesaikannya, tapi tetap aja cukup ngeselin.
Namun apakah ini salah motor Yamaha? Atau ada faktor lain? Ya, sebenernya ini memang salah kualitasnya.
Namun ada masalah lain yang dapat membantu menyempurnakan kerusakan ini.
Seperti kondisi lingkungan, yang mana di daerah dengan kelembapan tinggi, sistem kelistrikan lebih rentan terhadap korosi.
Hal ini terutama berlaku pada konektor dan terminal yang tidak dilindungi dengan baik.
Jadi ketika korosi terjadi, aliran listrik menjadi terganggu dan motor tidak dapat berfungsi dengan baik. Tapi itu masalah lainnya lah.
Mau bagaimanapun, masalah utamanya terletak adalah di kualitas material motornya.
Sampai saat ini, Yamaha sendiri sebenarnya ya sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas kelistrikan pada produk mereka.
Dalam beberapa model terbaru, mereka memperkenalkan teknologi kelistrikan yang lebih canggih dan tahan lama.
Jadinya ya, aki gak bakal ngedrop lagi gara-gara kelistrikan rusak. Asalkan, copot aki ketika motor tidak digunakan. Kenapa harus copot aki?
Ya ini khusus buat kalian yang memiliki tipe tertinggi motor Yamaha yang sudah menggunakan Y-Connect.
Jika motor kalian tidak dipanaskan atau dihidupkan selama lebih dari 3 hari, biasanya akinya akan ngedrop. Kalau udah begini, kalian biasanya akan ke bengkel.
Misalnya ke bengkel resmi, dan orang bengkel resmi pasti akan menyarankan, nonaktifkan aja sensor CCU-nya. Jadinya ya bakalan aman.
Hmm, udah mahal-mahal kita bayar untuk mendapatkan fitur ini, eh malah di nonaktifkan.
Ya mending di nonaktifkan aja sih daripada bolak-balik beli aki terus. Iya kan?
Kondisi kualitas motor saat ini memang cukup memprihatinkan. Memang sih, kita mendapatkan teknologi yang terbaru, inovasi yang bagus juga.
Tapi apa yang kita dapatkan lainnya? Kawetan menurun. Coba kita lihat motor-motor yang ada di pasaran saat ini.
Honda berhasil mengeluarkan inovasi terbarunya khususnya di rangka dengan mengeluarkan rangka eSAF.
Rangka ini diklaim lebih ringan dengan kekuatan yang sama dengan rangka sebelumnya. Tapi nyatanya... ya tau sendiri lah sampai viral dibuatnya.
Di sisi lain, Yamaha terbebas dari masalah ini. Namun kode-kode error dan aki tekor menjadi hal yang horror.
Mungkin kalian akan berdebat, "mending kelistrikanlah nggak menyebabkan bahaya seperti rangka dan lain-lainnya". Sebenarnya kita tidak bisa membenarkan di atas keburukan.
Karena kita sebagai konsumen berhak menuntut lebih apa yang seharusnya kita dapatkan. Lalu apa yang kita seharusnya dapatkan?
Tentu aja kualitas seperti apa yang produsen tawarkan, tanpa adanya penurunan kualitas. Kita sudah bayar motor tersebut tanpa kurang 1000 pun.
Jadi seharusnya produsen harus memberikan kualitas tanpa adanya penurunan sedikit pun.
Tapi ya balik lagi, produsen ingin menjual motor di rentang harga yang sama, tapi ingin ada upgrade. Jadinya ya gitu, ada hal yang harus dikorbankan.
Jadinya ya kita sebagai konsumen motor di Indonesia harap bersabar aja.
Kalau nggak mau ada masalah di motornya, eh tentu aja kalian bisa membeli motor yang terkenal awet.
Misalnya Suzuki, tapi ya gitu harus rela kalau kalian naik motor selera India.
Ya semua ada plus minusnya dan semuanya sangat melengkapi, tidak ada yang sempurna.
Kalau mau motor yang kuat, ya mungkin motor tahun 2010 ke bawah yang kuat-kuat. Ada Suprabapa, Jupiter, Vega R, dan yang lainnya.
Motor di tahun tersebut masih sangat sederhana, dan jauh dari kata teknologi gimmick.
Sebenarnya kalau dilihat-lihat, motor Jepang saat ini sudah kaya mobil Eropa.
Terlalu banyak fitur yang tidak terlalu gimana-gimana, yang mana pada akhirnya membuat kendaraan tersebut menjadi penyakitan.
Ya kalau mau awet, ya sederhana aja. Lihat aja kaya kebanyakan mobil Jepang.
Semuanya hampir sangat sederhana, dan itulah yang membuat mobil Jepang awet.
Pertanyaannya, ngurusin kiprok sama soket aja bisa begini Yamaha, gimana nasib si turbo Nmax nanti? Gimana nih menurut kalian.
0 Comments
Posting Komentar