Pasti banyak banget dari kalian yang sebenarnya pengen banget Bore Up, tapi masih takut dari resiko seperti jebol, apalagi buat dipakai harian.
Nah, kali ini kita akan share tips dari kita untuk membuat motor Bore Up supaya tetap aman untuk harian.
Mekanik Mahir
Tips pertama yaitu mekanik, pastikan yang mengerjakannya mahir dan telaten. Bagaimanapun, mesin sempurna datang dari mekanik yang teliti akan detail dan memiliki perhitungan yang presisi.
Seorang mekanik profesional biasanya akan melakukan pengukuran piston to wall clearance, celah ring piston, hingga ketebalan liner. Misalnya, celah piston umumnya dijaga di kisaran 0,03–0,05 mm agar piston tidak macet saat mesin panas.
Jika terlalu rapat, risiko jepit piston tinggi, sementara jika terlalu longgar, kompresi bisa bocor dan tenaga berkurang.
Angka Kompresi
Tips ke dua yang tidak kalah penting yaitu angka kompresi. Untuk harian, kita saranin untuk di angka 11 sampai 12 saja.
Karena ini masih angka yang ideal dan aman untuk harian dan mencari performa. Di atas itu, kita sudah anggap untuk kebutuhan kebut-kebutan. Tapi jangan lupa juga untuk memaksimalkan sistem pendinginan mesin.
Pada motor Bore Up, rasio kompresi tinggi harus disertai dengan bahan bakar minimal RON 92 ke atas. Selain itu, pengaturan timing pengapian sangat berpengaruh.
Pengapian terlalu maju akan memicu knocking, sedangkan terlalu mundur bikin tenaga tumpul.
Idealnya, gunakan CDI programmable untuk mendapatkan sudut pengapian yang presisi sesuai karakter mesin.
Kualitas Part
Lanjut yang ketiga yaitu kualitas part. Kualitas part yang dipakai jangan menggunakan part abal-abal.
Pastikan menggunakan piston, liner, dan ring piston dari merek yang sudah terbukti durabilitasnya.
Resikonya nggak jauh-jauh dari kerusakan part yang diakibatkan part kualitasnya abal-abal.
Selain piston, komponen seperti noken as, per klep, dan rantai keteng juga wajib disesuaikan. Misalnya, per klep racing yang lebih keras akan mencegah floating pada rpm tinggi.
Sedangkan rantai keteng berkualitas menjaga timing tetap stabil walau mesin bekerja lebih keras dari standar.
Bore Up Tidak Lebih Dari 5mm
Terakhir, tidak memperbesar ukuran silinder lebih dari 5mm dari standarnya.
Sebagai contoh, ukuran standar silinder adalah 58 mm, artinya upsize amannya maksimal di 63 mm atau 57 mm naik ke 62 mm.
Selain diameter, balancing crankshaft juga sangat penting. Piston yang lebih besar biasanya lebih berat, sehingga jika crankshaft tidak dibalance ulang, getaran mesin meningkat drastis.
Getaran ini bisa merusak bearing kruk as, bahkan rangka motor jika dipakai jangka panjang.
Sistem Pendinginan dan Pelumasan
Salah satu faktor krusial pada mesin Bore Up harian adalah pendinginan dan pelumasan.
Oli yang digunakan sebaiknya memiliki spesifikasi lebih tinggi, misalnya 10W-40 full synthetic agar mampu menjaga viskositas pada suhu tinggi. Penggantian oli juga lebih rutin, sekitar 1500–2000 km sekali dibanding standar 3000 km.
Untuk motor dengan bore up besar, pemasangan oil cooler eksternal bisa menjadi solusi.
Pendinginan tambahan ini akan membantu menjaga suhu oli tetap stabil di bawah 120°C, sehingga komponen internal mesin lebih awet.
Sistem Karburasi & Injeksi
Selain sektor mekanis, suplai bahan bakar juga harus menyesuaikan. Jika masih menggunakan karburator, lakukan penggantian main jet dan pilot jet sesuai kebutuhan agar campuran udara dan bahan bakar tidak miskin (lean).
Untuk motor injeksi, bisa memakai piggyback ECU atau remapping untuk menyesuaikan debit injektor dengan kebutuhan mesin bore up.
Campuran bahan bakar yang terlalu miskin akan meningkatkan suhu ruang bakar dan mempercepat kerusakan piston, sedangkan campuran terlalu kaya bikin bensin boros dan tenaga tidak maksimal. Idealnya AFR (Air Fuel Ratio) dijaga di kisaran 12,5–13,5 untuk performa harian.
Sistem Knalpot & Exhaust
Knalpot standar biasanya tidak didesain untuk volume gas buang yang lebih besar.
Penggunaan knalpot racing dengan diameter leher sesuai kapasitas mesin (misalnya 28–32 mm untuk 150 cc bore up) akan membantu mesin bernafas lebih lega tanpa mengorbankan torsi bawah.
Nah, dengan memperhatikan semua aspek di atas mulai dari mekanik, kompresi, kualitas part, pendinginan, hingga sistem bahan bakar dan exhaust, motor bore up bisa tetap nyaman, aman, dan awet digunakan harian.
0 Comments
Posting Komentar