Tanpa disadari, ada beberapa kebiasaan yang sering dilakukan pengendara dan ternyata berdampak buruk pada usia shockbreaker motor.
Padahal, komponen ini sangat penting dalam menjaga kenyamanan dan kestabilan saat berkendara. Yuk, simak apa saja kebiasaan yang sebaiknya dihindari agar shockbreaker tidak cepat rusak.
Modifikasi Asal-asalan
Banyak dari kita, termasuk saya sendiri, pernah tergoda untuk memodifikasi motor agar tampil lebih keren.
Salah satu yang cukup sering dilakukan adalah menambahkan anting atau peninggi pada shockbreaker.
Secara estetika, memang terlihat lebih menarik. Namun sayangnya, secara fungsional justru bisa merusak kinerja shock.
Jika memang ingin melakukan modifikasi, pastikan dikerjakan oleh mekanik yang berpengalaman dan punya perhitungan teknis yang bisa dipertanggungjawabkan.
Jangan sampai keinginan tampil beda malah berujung pada kerusakan, bahkan membahayakan saat berkendara. Tampil keren boleh, asal tetap aman dan sesuai fungsi!
Gaya Berkendara yang Agresif
Cara mengendarai motor juga berpengaruh besar pada usia shockbreaker. Misalnya, sering melibas lubang atau polisi tidur tanpa mengurangi kecepatan bisa memberikan tekanan mendadak pada suspensi.
Walaupun motor sudah dimodifikasi ala motor adventure dan bannya diganti dual purpose, jika shockbreaker masih bawaan pabrik, tetap saja tidak dirancang untuk menghajar medan ekstrem sembarangan.
Mengangkut Beban Berlebihan
Memasang boks tambahan seperti top box atau pannier memang praktis untuk membawa barang.
Tapi, kalau ditambah lagi dengan membawa tiga orang dewasa dan seabrek barang lainnya, beban berlebih bisa membuat shockbreaker bekerja ekstra keras.
Lama-lama, kondisi ini bisa membuat shock cepat aus, bahkan bisa merusak komponen internal seperti rod comp.
Beban yang berlebihan juga membuat motor terasa ‘ceper’ dan tak lagi stabil, apalagi saat melewati jalan bergelombang. Ingat, shockbreaker bukan tukang angkut!
Shockbreaker Kotor dan Tidak Dirawat
Area shockbreaker yang kotor seringkali diabaikan, padahal kotoran yang menempel bisa merusak seal, piston, bahkan menyebabkan suspensi bocor.
Hal tersebut bukan hanya mengurangi kenyamanan, tapi juga berisiko menyebabkan kecelakaan.
Shock depan yang bermasalah biasanya ditandai dengan stang yang terasa goyah atau tidak stabil saat melaju dan berbelok. Jika kamu mulai merasakan gejala seperti ini, segera periksa kondisi shockbreaker sebelum makin parah.
Kesimpulan
Shockbreaker memang sering dianggap sepele, padahal perannya sangat vital dalam menjaga kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk di atas, kamu bisa memperpanjang umur shockbreaker dan menghemat biaya perbaikan di kemudian hari.
Semoga informasi ini bermanfaat buat sobat biker semua. Jaga motor, jaga keselamatan. Keep safety riding!
0 Comments
Posting Komentar